Sejarah Berdirinya Stasiun Televisi Indosiar

TV Digital Surabaya - Indosiar pada awal berdirinya di kuasai oleh Salim Group. Siaran percobaan pertama pada bulan November 2004 di Jakarta. Pada waktu itu siarannya hanya gambar dan tulisan statis berupa tampilan kota yang akan di jangkau siarannya. Indosiar resmi mengudara pada tanggal  11 januari 1995 dengan menyiarkan acara kebudayaan, salah satu program andalannya adalah wayang setiap malam minggu.

Dalam perkembangannya, Indosiar banyak menampilkan acara drama-drama Hongkong dan Korea. Acara yang paling di tunggu-tunggu kelanjutannya oleh penonton setianya saat itu adalah film legenda Return Of Condor Heroes. Hingga saat ini Indosiar juga banyak menampilkan acara sinetron keluarga dan aneka kuis dangdut.

Pada awal Mei 2013, Indosiar Karya Media bergabung dengan Surya Citra Media dan membuat satu kendali perusahaan media yang juga memiliki SCTV. Pada pertengahan 2013 Indosiar memperoleh hak siar Liga Utama Inggris bersama stasiun SCTV dan Nexmedia.

Indosiar analog untuk wilayah Surabaya berada pada chanel 28 UHF. Selanjutnya logo Indosiar sendiri mirip dengan Television Broadcasts Limited, Hongkong karena awalnya memang Indosiar banyak menayangkan drama Asia terutama dari Hongkong dan Korea.

Untuk saat ini Indosiar di Surabaya belum siaran TV digital. Bulan Desember 2014 kemarin sempat percobaan siaran digital dengan nama chanel Indosiar Network. Mudah mudahan secepatnya bisa siaran digital sehingga Surabaya dan kota di Jawa Timur bisa menikmati siaran dan gambar yang jernih bebas semut dan bayangan.

Sejarah Berdirinya MNC TV

 
TV Digital Surabaya - Mungkin banyak yang belum tahu bahwa MNC TV dahulunya bernama TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) dan mulai siaran pertama di Jakarta. MNC TV merupakan stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia setelah RCTI dan SCTV. Didirikan oleh Mbak Tutut yang saham terbesarnya di miliki oleh PT. Cipto Lamtoro Gung Persada. Awal berdirinya MNC TV (dahulu TPI) hanya menyiarkan acara edukatif saja dan saat itu TPI hanya mengudara 2 jam saja pukul 19.00-21.00 WIB.

TPI adalah satu satunya televisi yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Awal mulanya hanya siaran 2 jam, terus 4 jam selanjutnya sejak tanggal 1 Juni 1991  menjadi 6,5 jam. Dengan perkembangannya yang pesat pada akhir tahun 1991 menambah jam siaran menjadi 8 jam.

Seiring berjalan waktu TPI juga menyiarkan acara musik dangdut, kuis dan sinetron sebagai selingan. Saya masih ingat betul acara dangdut yang terkenal saat itu acara kuis dangdut yang di bawakan oleh Jaja Miharja. Program kontes dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes semacam American Idol dan Indonesian Idol merupakan salah satu program unggulan TPI saat itu.

Sejak Oktober 2003, 75% saham TPI di miliki oleh Media Nusantara Citra (MNC) yang merupakan kelompok perusahaan yang memiliki RCTI dan Global TV.

Di karenakan TPI sudah tidak menyiarkan acara pendidikan, pada tanggal 20 oktober 2010 resmi berubah menjadi MNC TV. Hal ini juga upaya dalam rangka mengubah citra TPI di mata masyarakat.

Demikianlah sedikit cerita sejarah berdirinya MNC TV. Baca juga artikel sejarah berdirinya TV yang lain


RCTI, Televisi Swasta Pertama Di Indonesia

 

TV Digital Surabaya - RCTI singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan televisi swasta pertama di Indonesia mulai mengudara pada tanggal 13 November 1988 dan di resmikan pada tanggal 24 Agustus 1989. Pada mulanya RCTI memperoleh ijin siaran dan dapat di terima dengan menggunakan dekoder khusus hanya meliputi Jakarta dan sekitarnya.Saat awal siaran RCTI hanya menyiarkan ulang acara-acara dari luar negeri karena pertimbangan biayanya lebih murah di banding dengan memproduksi acara sendiri.

Seiring berjalan waktu ternyata pemilik dekoder RCTI semakin bertambah meliputi wilayah se-Jabotetabek maka selang 1 tahun pemerintah mengijinkan RCTI untuk bersiaran bebas tepatnya tanggal 24 Agustus 1990.

Hampir dalam waktu yang bersamaan di Surabaya juga di dirikan "saudara kembar" RCTI yaitu SCTV (Surya Citra Televisi) di bawah perusahaan PT Bimantara Citra Tbk. Pada tahun 1997 terjadi kekisruhan antara pemilik saham RCTI dan SCTV. Hal ini di karenakan pemilik saham SCTV merasakan ketidakadilan PT Bimantara Citra Tbk, yang lebih menomorsatukan RCTI ketimbang SCTV. Akhirnya antara RCTI dan SCTV berpisah dan menjalankan operasionalnya masing masing.

Sejak tanggal 1 Oktober 2003, RCTI di miliki oleh MNC (Media Nusantara Citra). Kelompok perusahaan ini juga memiliki Global TV dan TPI yang sekarang berubah menjadi MNC TV. Direktur utama RCTI saat ini di pegang oleh Hari Tanoesoedibjo yang merupakan Presiden Direktur dan CEO dari Media Nusantara Citra (MNC) dan Global Mediacom. Kini JakTV, televisi lokal Jakarta juga di gandeng dalam satu manajemen yaitu grup MNC.

Sejarah Berdirinya TVRI

 

TV Digital Surabaya - Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua dan satu satunya televisi yang mempunyai jangkauan paling luas di Indonesia dengan jumlah pemirsanya kurang lebih 82% penduduk Indonesia. TVRI memulai beroperasi di Jakarta pada tanggal 24 agustus 1962 dengan siaran pertamanya Upacara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. Kemudian menyiarkan pula siaran langsung Asian Games yang di adakan di Jakarta. Pada saat  itu siarannya masih berupa siaran hitam putih.

Pada awal berdirinya TVRI menyiarkan iklan untuk menunjang operasionalnya. Antara tahun1981-1990 an tidak di perbolehkan menayangkan iklan. Namun karena biaya dari pemerintah berkurang TVRI kembali menayangkan iklan kembali.

TVRI merupakan proyek yang di barengkan dengan proyek Asian Games IV yang rencananya untuk menyiarkan acara tersebut namun sebelumnya sudah di gunakan untuk siaran percobaan upacara 17 Agustus. Pada tahun 1974 TVRI merupakan salah satu bagian dan tata kerja dari Departemen Penerangan yang tujuan utamanya untuk sosialisasi kebijakan pemerintah.

Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun daerah dan 1 stasiun pusat yang di dukung 376 stasiun transmisi yang tersebar di seluruh Indonesia. TVRI di siarkan melalui jalur VHF dan UHF. Kota kota yang sudah tercover siaran UHF di antaranya Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, beberapa kota di Jawa Timur dan beberapa kota di Kalimantan. Di akhir 2012 TVRI juga sudah mempunyai siaran digital yang bisa di terima dengan receiver DVB T2 dan gak tanggung tanggung di Surabaya ada 4 siaran yaitu TVRI Nasional, TVRI Jatim, TVRI HD, dan TVRI Surabaya.

Siaran TVRI Programa 2

TVRI juga mempunyai siaran programa 2 pada chanel 8 VHF. Acara programa 2 di mulai tahun 1989 di khususkan untuk berita berbahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report dalam perkembangannya sekarang di ganti dengan nama English News Service (ENS).
Saat ini programa 2 TVRI sudah bertambah acara berita dan hiburan.

TVRI saat ini mempunyai slogan "Saluran Pemersatu Bangsa" yang di harapkan  menjadi jembatan untuk menyatukan seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Website resmi dari TVRI adalah www.tvri.co.id

Demikian sejarah singkat dari awal berdirinya TVRI hingga saat ini. Baca juga sejarah stasiun televisi swasta RCTI, MNC TV dan yang lainnya

Perkembangan Televisi di Indonesia

 

TV Digital Surabaya - Perkembangan televisi di Indonesia sangat cepat. Dahulu televisi berupa kotak kayu yang cukup besar dan membutuhkan daya yang besar untuk menyalakannya itupun berupa televisi hitam putih (B/W) Tapi sekarang kalau kita ke toko elektronik contohnya Hartono Elektronik maka akan kita temukan berderet televisi yang sudah sangat tipis dengan ukuran dari yang kecil 20 inch sampai yang super besar 75 inch, inilah yang di sebut pada umumnya dengan TV LED. TV ini sangat hemat energi karena untuk menyalakannya hanya butuh beberapa watt saja.

Pemancar televisi tidak bisa di pisahkan dengan penerima televisi karena siaran yang kita saksikan di layar kaca adalah gelombang/sinyal televisi yang di pancarkan oleh stasiun pemancar yang kita tangkap melalui sebuah antena. Pada awalnya stasiun yang sudah sangat familier di telinga kita adalah stasiun TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang berdiri pada tahun 1962. Pada saat itu siaran yang di tampilkan adalah berupa siaran siaran pedesaan,  berita dan hiburan. Jadi ingat acara favorit saya adalah kelompecapir yang saat ini seperti cerdas cermat.

Selama 27 tahun di Indonesia hanya satu stasiun televisi saja yaitu TVRI, akhirnya pada tahun 1989 di izinkan televisi swasta pertama yaitu RCTI (Rajawali Citra Televisi).

Berikut adalah urutan berdirinya stasiun televisi nasional di Indonesia :

1. TVRI (Televisi Republik Indonesia) tahun 1962
2. RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) tahun 1989
3. TPI  (Televisi Pendidikan Indonesia) yang sekarang di kenal MNC TV tahun 1991
4. SCTV (Surya Citra Televisi) Tahun 1993
5. ANTV (Andalas Televisi) Tahun 1993
6. Metro TV  tahun 2000
7. Trans 7 tahun 2001
8. Trans TV tahun 2001
9. Lativi yang sekarang di kenal TV One tahun 2002
10.Global TV tahun 2002

Sekarang sudah banyak sekali bermunculan stasiun televisi lokal contohnya di Surabaya adalah JTV (Jatim Televisi) di dirikan oleh grup Jawa Pos yang berkantor di Graha Pena A. Yani 88 Surabaya. 

Sejarah Penemuan Televisi

 

TV Digital Surabaya - Televisi merupakan media komunikasi yang berfungsi menerima gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan baik itu yang monokrom (hitam putih) ataupun yang berwarna. Kata televisi berasal dari kata tele yang berarti jauh dan kata visio yang berarti penglihatan. Boleh di artikan televisi merupakan alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.

Di Indonesia televisi masyarakat menyebut dengan kata tivi, teve atau tipi. Kata televisi sering di kaitkan dengan kotak televisi, siaran televisi atau juga berkaitan dengan transmisi televisi. Penemuan televisi ini disejajarkan dengan penemuan roda untuk kendaraan. Mengapa demikian? hal ini di karenakan penemuan roda dan televisi mampu merubah peradaban kehidupan manusia.

Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik dan elektronik untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan gambar visual. Gambar pertama yang bisa di kirimkan lewat elektrik adalah melalui mesin faksimili mekanik sederhana pada yang di kembangkan pada akhir abad 19 yang di sebut dengan teleponoskop yang artinya konsep gabungan telepon dan gambar bergerak.

Ide yang menggunakan sistim pemindaian gambar untuk mengirimkan gambar pertama kali di lakukan pada tahun 1881 yang menggunakan " pantelegraf " yaitu menggunakan sistim mekanisme pendulum. Inilah yang di sebut konsep "perasteran" proses merubah gambar menjadi arus gelombang elektrik

Penerapan Cakram Nipkow pada tahun 1880-an

Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakram yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram itu diposisikan dengan selisih sudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium yang peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan karena ribet dan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat memancarkan gambar "halftone" dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda melalui kabel telegraf atau telepon.

Rancangan selanjutnya setelah di temukannya cakram Nipkow adalah menggunakan pemindai mirrordrum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT. Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor selenium yang rendah.
 

Penemuan John Logie Baird pada tahun 1920 an

Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TVnya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa.

Pada 1926, Kálmán Tihanyi seorang insinyur Hungaria, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai atau yang sekarang di sebut dengan kamera


Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirrordrum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50 tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.


Demikian sejarah singkat yang mungkin bisa membantu anda untuk mengetahui tentang sejarah penemuan televisi. Baca juga artikel tentang perkembangan televisi di Indonesia